Padang, BudimanNews.com, Apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan olahraga Sumatera Barat saat ini, entah siapa yang memulai entah kutukan napa yang sedang berlansung buat olahraga di Ranah Minang yang kita cintai ini. Sejak lengsernya kepemimpinan Ketua Harian Koni Sumbar periode 2008 yang dipimpin DR. Indomar Asri, yang mana dulunya Ketua Umum adalah Gubernur Sumbar Bapak Gamawan Fauzi. Dari berakhirnya kepemimpinan kedua insan olahraga Sumbar tersebut, hinga saat kini, induk organisasi tertinggi olahraga di Sumbar, basalemak peak( kacau balau)
Berkaca dari sinilah penulis yang juga selaku. Wartawan olahraga sudah cukup lama bermain dan menjadi pengurus Koni Sumbar, merasa sangat prihatin sekali, tidak sekali dua kali kantor mitra pemerintah provinsi Sumbar, bidang olahraga ini di buat jadi sasaran kemarahan para insan olahraga, namun kali ini sangat miris sekali, saya paham dan sangat paham sekali, di satu sisi insan olahraga melakukan pengembokan kantor ini, dikarenakan tidak adanya transparansi tentang berbagai macam hal dari ketua Umum Koni Sumbar tentang pembinaan dan disatu sisi lagi, kita juga tahu, untuk pengurusan dana Koni Sumbar, Koni melewati jalan yang berliku sampai sampai selalu tertunda dengan pendanaan dan juga bonus untuk atlet peraih medali PON Aceh dan Sumut diangarkanpun di APBD perubahan, sekali lagi siapa yang harus kita salahkan.
Kembali kita melihat pengembokan yang dilakukan insan olahraga Sumbar, dengan perasaan yang sangat berat dan dengan hati yang hancur, Roni Pahlawan selaku Ketua Umum KONI Sumbar, mau atau tidak mau, karena kanor yang ditempati di gembok tanpa sepengetahuan dirinya, maka sang Ketua Koni Sumbar, melaporkan kasus tersebut ke Polda Sumbar, dan pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sumbar, harus menanggapi laporan tersebut, dan dari hasil laporan, terdapat beberapa nama yang jadi tersangka dalam kasus pengembokan Koni Sumbar tersebut.
Disini kita mulai menilai, apa hasil dari pengembokan tersebut dan apa juga hasil dari pelaporan tersebut, yang ada hanya akan membuat rintang panjang permusuhan, sementara olahraga adalah pemersatu bangsa, kenapa di Ranah Minang, olahraga menjadi pemecah insan olahraga.
Ambil baik nya dan buang buruk nya, kembali kita pada masa dimana Gubernur yang menjadi Ketua Umum KONI Sumbar, semua berjalan damai tidak ada saling tumpang tindih dalam kepentingan, semua nyaman, cabor terkoordir, atlet sejahtera dan masyarakat serta birokrat dan pengusaha mau berlomba membantu dalam bentuk apapun demi olahraga.
Kita petik dari tulisan di atas, jadi demi damainya dan tentramnya olahraga kususnya di Sumatera Barat, kembalilah ke era tahun dimana Gubernur yang pimpin Koni Sumbar, jika memang Gubernur disibukan dengan ribuan agenda maka Wakil Gubernur lah yang pimpin Koni Sumbar, sebab jalan dan pemutus kutukan untuk olahraga Sumbar hanyalah dipimpin lansung oleh Gubernur atau Wakil Gubernur, dan penulis yakin tidak akan ada lagi pengembokan kantor Koni, kasus salah pengunaan dana Koni yang berujung ke pihak yang berwenang dalah hal tersebut.
Mari insan olahraga Sumbar, bersatu dan yakinkan serta minta Gubernur atau Wakil. Gubernur yang pimpin Koni Sumbar, penulis akan jadi orang terdepan kalau semua insan olahraga bersatu dan setuju kalau olahraga di poin oleh Pemerintah, untuk bertemu dengan Gubernur dan Wakil Gubernur, mari mencontoh kepada Provinsi lain yang olahraganya dipimpin Pemerintah semua berjalan seperti apa yang diinginkan, tutup sudah permasalahan, mari bergandeng tangan untuk olahraga Sumbar yang lebih maju dan madani Salam Olahraga.!!! (Aca)

