Gus Miftah, Penjual Es Teh, Posisi Pejabat Nagara Hargai Rakyat

Oleh Labai Korok

Posisi pejabat negara merupakan perwakilan rakyat disistem ketata negaraan, maka tidak elok seorang pejabat negara yang digaji rakyat lalu merendahkan rakyatnya walaupun tukang jual es.

Akhirnya Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, meminta maaf kepada penjual es teh, Sunhaji (37), yang dia sebut ‘gob*ok’.

Ucapan itu dilontarkan Gus Miftah saat dia mengisi ceramah di Magelang. Sunhaji saat itu menyunggi es teh jualannya di tengah para jemaah, di tengah hujan.

“Es tehmu sih akeh (masih banyak)? Ya, sana jual, gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir,” ujar Miftah dalam video yang akhirnya viral itu. Dia mengatakan itu sambil tertawa, demikian juga orang-orang di sekitarnya. Tak cuma sekali Miftah bilang goblok.

Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh Miftah setelah adanya teguran dari Sekretaris Kabinet, Teddy. walapun netizen masih marah dimedsos baik tiktok, instagram, facebook dan lainnya.

Sampai-sampai netizen membongkar masa lalu Miftah yang juga tidak siapa-siapa, latar belakang Miftah tidak lulus kampus Islam pun dibuka dan baru lulus S.Pd pada tahun 2023, yang akhirnya merebak kemana-mana cerita ini.

Sebagaimana fitrahnya manusia yang terlahir sebagai makhluk sosial, kita warga negara harus memahami bahwa antara pejabat negara dengan rakyatnya harus mengayomi, bukan memberikan kata-kata kasar seperti penjajah Belada dahulu.

Seharusnya para pejabat negara harus memberikan sikap yang respek, respek harus menjadi bekal utama saat berinteraksi sosial dengan rakyat dimanapun posisinya. Pandangan mereka dipastikan beragam, perbedaan itu pasti ada dalam kewarga negaraan.

Setiap individu punya pikiran, perasaan, rencana, impian, dan perspektif yang berbeda-beda. Hanya saja, utamakan respek dan posisikan orang lain sama dengan diri sendiri walaupun hanya penjual es.

Saatnya sikap Miftah ini dihilahirkan dalam diri pejabat. Yakin lah jika kamu ingin benar-benar menghargai orang di sekitarmu, maka mulailah dari menerima pemberian mereka dengan tulus sebagai orang yang selalu wajib dibantu oleh para pejabat negara.

Hal ini memang kelihatannya sederhana, tapi bagi orang yang benar-benar tulus memberi respek, sangatlah berharga baginya. Karena tidak semua orang menginginkan balasan setimpal atas pemberiannya, tapi dihargai dan diapresiasi saja penjual es tersebut sudah cukup membuat mereka bahagia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *