Oleh Labai Korok Piaman
Secara politik kekuasaan dimiliki, John Kenedy Azis Kita acungkan jempol dengan kesabaran nya menjalan kampanye Pilkada di Padang Pariaman, dimana-mana alat peraga kampanye (APK) JKA Rahmat dirusak, dihilangkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Namun ada satu kasus yang hari ini viral perusakan APK JKA Rahmat, Penulis selaku putra daerah geleng-geleng kepala, meyangkan ada pensiunan aparat kepolisian yang ikut juga merusak benernya JKA Rahmat.
Seorang purnawirawan Polri merusak dan mencabut baliho pasangan calon (Paslon) nomor urut dua John Kenedy Azis (JKA) dan Rahmat Hidayat peserta Pilkada 2024 di Sungai Laban, Padang Pariaman, pada Senin (14/10/2024).
Peristiwa ini terekam dalam video yang telah menyebar luas di media sosial. Bahwa pencabutan dan perusakan ini terjadi pada enam titik baliho yang baru dipasang tim nomor urut dua di lokasi sudah disetujui.
Itu kasus perusakan yang menurut Penulis jangan terjadi, disayangkan terjadi, mari lakukan lah kampanye damai dan bermartabat secara demokratis.
Menurut catatan Penulis tidak hanya pencabutan APK yang dialami oleh JKA Rahmat tapi indikasi adanya pejabat Pemda Kabupaten Padang Pariaman dan Wali Nagari tidak netral dan berpihak terangan-terangan kepaslon lain juga merugikan JKA Rahmat pada dasarnya.
Dari temuan lapangan banyak Wali Nagari ini tidak netral karena adanya sikap balas budi dari Bupati Padang Pariaman yang telah memperpanjang masa jabatan Wali Nagari itu beberapa tahun kedepan.
Tidak itu saja ada juga Wali Nagari yang berpihak kepada pertahan dikarenakan ada kasus-kasus temuan BPK yang sudah ada pelaporan ke penegak hukum yang dilindungi oleh oknum-oknum pejabat.
Begitu juga, jika ada yang mau lakukan pengeledahan dimobil pejabat, dirumah pejabat Padang Pariaman akan dimungkinkan ditemukan alat peraga kampanye yang mengarah kepaslon lain merugikan JKA Rahmat.
Dengan keadaan pejabat, Wali Nagari, para oknum mencabut APK yang masif, Alhamdulillah JKA Rahmat masih sabar menghadapi kondisi ini, Calon Bupati John Kenedy Azis ketika diskusi dengan Penulis masih mentolerir atau sabar saja dalam kondisi ini.
Secara pribadi Penulis yang nota bene kader PKS tentu prihatin dengan ASN dan Wali Nagari tidak netral atau berpihak kepada salah satu calon merugikan JKA Rahmat. Secara aturan ASN, pejabat dan lainnya harus netral.
Ini sesuai aturan dalam Pasal 2 UU No 5 Tahun 2014 ; Setiap pegawai ASN harus patuh pada asas netralitas dengan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan tertentu.
ASN harus netral supaya pemilu bisa berjalan secara jujur dan adil. Berdasarkan Surat Keputusan Besar (SKB) Nomor 2 tahun 2022 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah tersebut.
Kedepan diharapkan kepada kompetitor JKA Rahmat agar menjaga situasi jangan merusak, ASN jangan cawe-cawe, Wali Nagari jangan berpihak, netral saja lah, andaikan JKA Rahmat menang mau dimana diletakkan mungka itu.
Perlu diingat bahwa John Kenedy Azis merupakan tokoh nasional yang mengabdikan dirinya kekampung halaman, membantu urang kampung dalam situasi global tidak menentu.
Kalau JKA Rahmat dizholimi dan dikerjain seperti perusakan APK, jangan nanti pendukung beliau memainkan peran kekukuasaan sehingga semua ASN yang tidak netral, Wali Nagari berpihak-pihak dan oknum-oknum merusak APK bisa diproses dalam hukum.
Tidak tertutup kemungkinan pasangan Suharti Bur- Yusdianto bisa mengundurkan diri sebelum pencoblosan karena banyaknya kasus-kasus yang diakibatkan terlalu menzholimi JKA Rahmat oleh oknum tidak bertanggung jawab.