Pilah Pilih Sekolah buat Bocil di Rumah

Penulis: Ulul Ilmi Arham


Semakin mendekati tahun ajaran baru, bahan pikiran para ibu-ibu pasti bertambah, terutama yang sebentar lagi anaknya akan masuk sekolah. Kekhawatirannya tidak hanya soal sang buah hati akan bersekolah di mana, tapi juga berapa biaya yang harus disiapkan untuk pendidikannya nanti. Bukannya ingin ribet dan ambil pusing, tapi saking pentingnya masa depan mereka, para ibu ingin anaknya mendapat pendidikan yang mumpuni sekaligus pembangunan karakter dan akhlak yang baik. Salah satunya adalah dengan memasukkan anak ke SDI.

Sekolah Dasar Islam yang dulunya identik dengan sekolah elit dan SPP mahal sepertinya bukan jadi masalah lagi. Pasalnya, sudah banyak pilihan Sekolah Dasar Islam dengan biaya pendidikan yang bervariasi. Orang tua jadi lebih mudah untuk merancang pendidikan anak ke depannya. Berikut lima alasan yang penulis kumpulkan dari beberapa orang tua mengapa mereka lebih memilih memasukkan anak ke Sekolah Dasar Islam.

Pendidikan agama yang lebih kuat
Semua orang tua muslim berkeinginan agar anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sholih dan sholihah serta senantiasa mendoakan kebaikan untuk kedua orang tuanya. Sebuah pahala yang tiada putus-putusnya. Pendidikan agama Islam yang kuat diyakini akan lebih mampu menanamkan karakter islami pada anak.

Lingkungan yang lebih terjaga
Kepribadian seorang anak tidak hanya dibentuk dari didikan keluarga tapi juga dari sekolahnya. Anak menghabiskan waktu minimal 6 jam setiap harinya bersama guru dan teman-teman. Sedikit banyak, karakter anak akan dipengaruhi dari pergaulannya. Sekolah yang memiliki staf pengajar yang baik serta teman-teman yang ramah, tentunya menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak untuk bereksplorasi dan menuntut ilmu. Pun orang tua juga tidak perlu khawatir jika anaknya dibully. Sekolah yang bagus pasti memiliki komitmen yang tegas untuk menciptakan lingkungan sekolah bebas perundungan.

Kurikulum yang lebih lengkap
Sekolah Dasar Islam biasanya memiliki kurikulum yang tidak hanya mengikuti kurikulum berdasarkan kementerian pendidikan tapi juga diperkaya dengan ilmu lainnya. Sejauh ini yang menjadi favorit para orang tua adalah kurikulum pelajaran bilingual misalnya penambahan Bahasa Inggris atau Bahasa Arab, Kelas Menghafal Al Qur’an, dan metode pembelajaran modern ala Montessori yang mengedepankan pengembangan minat, bakat, dan kemandirian anak.

Jumlah murid yang lebih sedikit per kelas
Sekolah negeri yang memiliki 30-40 siswa di setiap kelas menjadikan agak sulit bagi guru untuk memperhatikan progres pembelajaran setiap anak. Berbeda dengan SDIT yang rata-rata hanya memiliki 20 siswa per kelas. Guru diharapkan mampu memberikan perhatian lebih sehingga anak tidak ketinggalan pelajaran dibanding teman-temannya.
Ekstrakurikuler yang lebih beragam
Sebagaimana di sekolah negeri yang siswanya bisa mengikuti aneka kegiatan ekskul untuk mengembangkan minat dan bakat, Sekolah Dasar Islam juga menyediakan berbagai opsi menarik untuk diikuti siswa sepulang sekolah. Sejauh ini yang menjadi favorit para anak adalah menggambar dan melukis, olahraga sepak bola, musik, dan tari. Namun, SDI biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap sehingga pilihan ekstrakurikuler untuk siswa juga lebih beragam. Misalnya ekskul MTQ, komputer, robotik, renang, klub Bahasa, dan dokter cilik.

Jadi, bagaimana? Sudah ada rencana akan memasukkan buah hati ke sekolah mana? Ke Sekolah negeri atau sekolah Islam? Penulis sangat menyarankan para orang tua untuk survey lokasi sekolah, berdiskusi dengan kepala sekolah dan staf pengajar, dan murid-murid yang sekarang sedang belajar di sana. Memang banyak yang harus diseleksi. Namun, bukankah ini demi kebaikan buah hati kita juga?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *