Oleh Labai Korok
Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mendalami kebenaran grup WhatsApp yang diberi nama “Orang-Orang Senang” terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
“Tentang grup WhatsApp Orang-Orang Senang, Kita lagi mendalami, ya,” ucap Jaksa Agung ST Burhanuddin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu yang Penulis kutip dari Media Tempo.
Membaca berita diatas, para netizen, banyak orang yang akan melakukan sumpah serapah, caci maki, bully kepada Pimpinan BUNN yang korupsi Pertamina tersebut, disayangkan pimpinan yang diberi amanah memimpin lebaga negara ternyata hanya untuk senang-senang.
Penulis ingat ceramah teman sesama aktivis Universitas Andalas, Bung Feri Amsari, menyatakan seperti ini kurang zholim apalagi para pemimpin negara ini, minyak pertamax hasil oplosan minyak pertalite lalu dibeli oleh masyarakat yang sedang susah.
Sekarang mari saatnya para pemimpin, yang diberi kepemimpinan oleh rakyat itu bertaubat, jangan rakus, jangan mementingkan kelompok, saat bantu masyarakat yang sedang kesusahan dililit ekonomi, bagi yang muslim jadi Ramadani ini pintu untuk memahi apa itu kepemimpinan dalam Islam.
Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. Sedangkan kata yang terkait dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada delapan istilah, yaitu; Imam, amir dalam Surat al-Baqarah 124. Khalifah pada al-Baqarah: 30. Malik, al-Fatihah : 4, Wali pada al-A’raf : 3. ‘Amir dan Ra’in, Sultan, Rais, dan Ulil ‘amri.
Dalam Al Qur’an dan Sunnah bahwa pemimpin itu harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, kepentingan bersama, menegakkan keadilan, melaksanakan syari’at, berjuang menghilangkan segala bentuk kemungkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah, sebagaimana Firman Allah SWT.
Dalam Alquran, Surat Al-Maidah: 8. Keenam, pemimpin harus memiliki bayangan sifat-sifat Allah swt yang terkumpul dalam Asmaul Husna dan sifat-sifat Rasul-rasul-Nya.
Sekarang kepemimpinan itu bukan bersenang-senang tapi kepemimpinan itu harus lah mengalami kondisi masyarakat, kondisi ummat yang hari ini sedang dalam kondisi susah, dalam kondisi tidak baik-baik saja,
Ingat kisah kepemimpinan Umar bin Khattab yang selalu makan terahir sebelum rakyatnya kenyang, peduli dengan hilangnya satu onta di negerinya sehingga Umar harus memastikan unta sahabat itu kembali didapat. Banyak kisah-kisah kepemimpinan itu dalam Islam yang bisa dijadikan tauladan.